Jumat, 29 November 2013

HARI TANPA TEMBAKAU



SELAMAT MERAYAKAN HARI TANPA TEMBAKAU





Tepatnya tanggal 31 Mei, WHO menyelenggarakan hari tanpa tembakau sedunia. Hal ini tentu menarik, mengingat tembakau adalah bahan utama pembuatan rokok dan rokok adalah salah satu konsumsi terbesar di dunia.

Merujuk data yang terjadi di WHO bahwa, sekitar 6 juta orang meninggal dunia setiap tahunnyaakibat masalah rokok. Dan, sekitar 10% nya meupakan perokok pasif. Hal ini tentu menjadi satu cambukan bagi para perokok, agar berusaha untuk menghentikan kebiasaan merokok nya mulai saat ini. Banyak negara yang merayakan hari tanpa tembakau, dengan berbagai cara.
WHO Sarankan Larangan Iklan, Sponsorsship dan Promosi Rokok

Salah satu usaha WHO untuk mengurangi peredaran rokok adalah dengan membuat larangan kepada semua negara mengadakan iklan, promosi atau sponsorship produk rokok. Hal ini juga kembali digemakan pada perayaan hari tanpa tembakau tahun ini.

Di Inggris, sejak tahun 2003, telah dilakukan pembatasan pada iklan rokok. Australia sejak tahun lalu, telah memulai konsep modifikasi kemasan rokok, dimana rokok dikemas secara netral. Netral disini maksudnya adalah kemasan dengan berwarna gelap yang tidak diberi branding, dengan tambahan warning jantung di depannya. Apa yang dilakukan oleh Aurtralia, kemungkinan juga akan diikuti oleh negara lain.

Dari penelitian awal Cambridge University, diperkirakan akan terjadi penurunan persentase jumlah penduduk perokok di Ingrris, ketika modifikasi kemasan ini dilakukan. Setidaknya sekitar 500.000 orang akan mulai berhenti merokok.
Indonesia di Hari Tanpa Tembakau

Sebenernya, Indonesia pun telah memiliki aturan mengenai rokok, terutama tentang konsep dan jam tayang iklan rokok di media elektronik. Iklan rokok di Indonesia hanya boleh disiarkan setelah jam 21.30 sampai jam 05.00.

Tidak hanya iklan di media elektronik, bahkan promosi rokok di Indonesia dengan mudahnya masukke kampus-kampus dalam tema sponsorship. Hal ini layak menjadi perhatian, mengingat kampus adalah wilayah pendidikan yang diharapkan dapat mengeluarkan generasi bangsa yang sehat.

Di hari tanpa tembakau kemarin, selayaknya iklan dan promosi rokok ini menjadi salah satu pembahasan yang kembali diangkatkan. Mengingat, walaupun sudah ada aturan tentang rokok, namun dalam pelaksanaanya masih sangat lemah. Ada baiknya Indonesia lebih berani dan tegas menetapkan pperaturan tentang rokok, sama seperti negara lain yang sudahlebih dahulu memulai.

Mungkin fenomena untuk menghilangkan rokok dari bumi Indonesia masih terus mengalami kegalauan, mengingat rokok memberikan income yang besar di Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Peran pemerintah untuk mengembangkan aset bangsa lainnya sangat diperlukan, misalnya menumbuhkan dengan pesat usaha cokla, karet, teh, kopi, sehingga Indonesia tidak lagi tergantung pada pemasukan akibat transaksi jual beli rokok semata.

Selamat hari tanpa tembakau, Apakah Anda akan mulai berhenti tahun ini?

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates